Surakarta, 24 Oktober 2025 — Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta menjadi tuan rumah kegiatan Forum Berbagi Praktik Baik Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Wonosari. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Bapas Surakarta dan diikuti oleh tim Zona Integritas dari kedua satuan kerja.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Zona Integritas Bapas Surakarta, Miranti Nilasari, yang sekaligus menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan dari Lapas Wonosari. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan memperkuat semangat integritas antar UPT Pemasyarakatan.
Selanjutnya, Kepala Bapas Kelas I Surakarta, Unggul Widiyo Saputro, dalam arahannya menyampaikan bahwa Bapas Surakarta telah meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2020 dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada tahun 2024. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada Lapas Kelas IIB Wonosari yang juga berhasil meraih predikat WBK dan WBBM pada tahun yang sama.
“Kita patut berbangga karena sama-sama telah mencapai predikat WBK dan WBBM. Namun tantangan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan dan memperkuat budaya integritas tersebut agar terus hidup dalam setiap lini kerja,” ujar Unggul.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan Zona Integritas tidak hanya diukur dari capaian predikat, tetapi dari kemampuan seluruh jajaran untuk menjaga konsistensi pelayanan yang bersih, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat sinergi dan menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran Pemasyarakatan di wilayah Jawa Tengah maupun nasional.
Perwakilan dari Lapas Kelas IIB Wonosari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas sambutan hangat Bapas Surakarta. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk saling bertukar pengalaman mengenai strategi pengelolaan data dukung, inovasi pelayanan, serta peningkatan kualitas pelayanan publik dalam pelaksanaan Zona Integritas.
“Kami ingin belajar dan berbagi pengalaman, karena meski sama-sama meraih WBK dan WBBM, setiap satuan kerja tentu memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda. Melalui kegiatan seperti ini, kita bisa saling menguatkan,” ujarnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan paparan materi oleh Sekretaris Zona Integritas Bapas Surakarta, Miranti Nilasari, yang menjelaskan perjalanan Bapas Surakarta dalam pembangunan Zona Integritas. Dalam paparannya, Miranti menayangkan hasil capaian dari enam Pokja (Kelompok Kerja), mulai dari manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, hingga peningkatan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, turut dipaparkan sejumlah inovasi unggulan Bapas Surakarta, baik dalam aspek pelayanan publik, administrasi, maupun penguatan kapasitas sumber daya manusia. Beberapa inovasi tersebut dinilai memberikan dampak positif terhadap efektivitas kerja dan kepuasan masyarakat.
Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif. Beberapa topik yang mengemuka antara lain strategi menghadapi kejenuhan dalam pemenuhan data dukung, cara menganalisis dampak inovasi terhadap peningkatan layanan, serta metode pengumpulan data dukung yang efektif. Diskusi ini mencerminkan semangat terbuka dan kolaboratif di antara kedua satuan kerja.
Di akhir kegiatan, kedua pihak menegaskan komitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama dalam upaya mempertahankan serta mengembangkan Zona Integritas. Baik Bapas Surakarta maupun Lapas Wonosari bersepakat bahwa integritas bukanlah sekadar predikat, tetapi budaya kerja yang harus terus dijaga dalam setiap langkah pelayanan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan sinergi antar UPT Pemasyarakatan semakin kuat dan menjadi contoh nyata implementasi nilai-nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif (PASTI) dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani.

0 comments:
Post a Comment